Tantangan Menulis ke-36

Keesokan paginya, pak Alim berangkat ke kota memenuhi panggilan sidang. Bu Siti telah menyiapkan semua yang akan dibawa suaminya. Helm dan mantel hujan sudah ia masukan kedalam tas ransel sejak tadi malam. Sambil bernyanyi kecil, ia hidangkan sarapan pagi buat suaminya. Tak lupa ia mengingatkan pak Alim membawa SIMnya.

Bus yang ditumpangi pak Alim memasuki kota. Ia tiba didepan gedung pengadilan negeri. Tampa ragu ia masuk, didalam ruang sidang sedang berlangsung sidang perkara yang berbeda. Tak lama kemudian terdengar panggilan  memasuki ruang sidang perkaranya. Walaupun pengalaman pertama bagi pak Alim, tak ada keraguan dan kecemasan pada dirinya. Sebagai korban setiap pertanyaan yang diajukan pengacara dijawab apa adanya. Sidang perdana yang hanya dihadiri korban dan terdakwa selesai dengan lancar.

Sepeda motor yang akan dibawanya tak terlihat di ruang sidang. Sebelumnya diamankan di polres ternyata telah dipindahkan ke kantor kejaksaan. Pak Alim langsung menuju ke kantor kejaksaan. Berharap bisa membawa kembali pulang dengan mengendarainya. Harapannya sia-sia, dalam hati ia berdoa semoga selesai sidang selanjutnya, sepeda motor dapat dibawa. (bersambung)

Guguak, 04 Juli 2020